Thursday, April 23, 2009

MEMILIH PUNGLOR KEMBANG / ANIS KEMBANG

MEMILIH PUNGLOR KEMBANG / ANIS KEMBANG

Jenis kelamin

Sebagai penggemar burung penyanyi, umumnya punglor kembang yang dipelihara adalah burung yang berjenis kelamin jantan. Lebih-lebih apabila dipelihara dengan tujuan untuk dilombakan. Dibanding yang betina, punglor kembang jantan lebih memiliki kicauan yang bervariasi. Di samping itu, juga bervolume lebih keras dan lantang.
Menentukan jenis kelamin punglor kembang harus jeli benar. Gampang-gampang susah. Berdasarkan pengalaman para penjual dan pemerhati burung, ada beberapa patokan yang bisa dipegang. Pertama, perhatikan matanya. Bila mata tampak menonjol, berarti burung jantan. Sebaliknya bila datar, tentulah berkelamin betina. Patokan tersebut bisa digunakan pada saat kita memilih piyik, trotolan, maupun bakalan.
Patokan kedua yang berlaku untuk pemilihan punglor kembang bakalan adalah dengan mengamati bulu-bulu di bagian pantat. Bulu-bulu di bagian pantat punglor kembang betina umumnya polos sewarna, yaitu putih. Pada punglor kembang jantan ada beberapa baris bulu berwarna hitam yang berlekuk-lekuk menyerupai pola gambar awan. Pada piyik dan trotolan memang belum jelas terlihat, tetapi pada bakalan pola tersebut sudah bisa dilihat.
Mendengar suara punglor kembang dengan seksama adalah patokan ketiga. Apabila kicauan bakalan terdengar lebih keras dan nyaring, menandakan jantan. Begitu pun dengan suara piyik. Piyik jantan biasanya ngriwik lebih keras dibanding piyik betina.
Hal lain yang bisa dilakukan untuk melihat apakah seekor punglor kembang jantan atau betina adalah dengan cara saling mendekatkan dua buah sangkar burung berisi punglor kembang. Anggaplah kita belum tahu mana jantan mana betina. Kalau kedua burung tersebut saling mendekat dan bersikap menantang seakan hendak bertarung, berarti keduanya jantan. Sebaliknya bila keduanya bersikap biasa alias acuh, mereka semua berkelamin betina. Namun, apabila kedua punglor bersikap berbeda, pertanda keduanya memiliki jenis kelamin yang berbeda. Punglor jantan akan sibuk mendekat sambil bergerak-gerak gelisah seakan hendak mengejar atau memburu, bahkan terkadang hingga menabrak sangkar. Sementara yang betina akan mengepak-ngepakkan sayapnya (ngeper) dengan paruh dibuka dan ditutup (sifat bercumbu).

Penampilan fisik

Perhitungan para penggemar saat membeli punglor kembang tentu berdasar suaranya. Keindahan suara punglor kembang ditentu kan oleh volume suara dan irama lagunya. Punglor kembang yang bagus suaranya terdengar los dan jernih, tidak serak atau parau. Volumenya juga keras dan tebal. Sementara irama lagunya bervariasi dan tidak terdengar jeda antara irama yang satu dengan irama yang lain. Berirama secara bertahap dengan percepatan yang halus.
Pada tahap pembelian keunggulan punglor kembang dalam hal suara tentu saja belum bisa terlihat. Namun, dengan memperhatikan fisik tampilannya kita bisa berharap memperoleh punglor kembang bersuara merdu.
Fisik yang dianggap mencirikan punglor bagus antara lain berbadan panjang (bukan besar), berleher panjang, berparuh panjang, serta berbahu lebar. Fisik yang demikian merupakan tanda bahwa burung ini memiliki volume suara yang los, keras, dan tebal.
Selain itu, bentuk kepala juga perlu diperhatikan guna memperoleh punglor kembang yang bermental kuat dan berani. Punglor kembang yang demikian akan lebih mudah dilatih dan dirawat. Punglor kembang seperti ini ditandai dengan bentuk kepala bulat berbenjol di bagian belakangnya. Jangan lupa pilih pula punglor kembang yang berpenampilan tegap.

Kesehatan

Pertimbangan terakhir yang perlu diperhatikan adalah kesehatan punglor kembang. Untuk tujuan tersebut, amati suara dan gerakannya. Burung yang sehat akan bersuara cenderung keras dan los. Tidak lemah atau berkicau setengah hati. Apabila masih piyik atau trotolan, amati suara ngriwiknya. Pedoman lain untuk melihat kesehatan burung adalah gerakan nya. Apabila sehat, gerakannya terlihat lincah dan tidak mau diam. Lompat ke sana kemari.

Perawatan

Pagi hari 1 sendok kroto ditambah jangkrik 2 ekor. Sore hari cacing 2 ekor ditambah jangkrik 3 ekor.

- Rawatan pagi hari, saya beri 5 ekor cacing tanah dan secepuk penuh kroto serta buah (bergantian pepaya, apel dan pisang) serta 1 ekor jangkrik ukuran sedang.
Kenapa tidak saya mandikan..??? karena saya harus ngantor...tdk keburu....tapi bila waktu tidak menjadi masalah rekan2, bagus juga dimandikan pagi hari.

- Rawatan malam setelah mandi saya beri lagi 5 ekor cacing tanah serta 1 ekor jangkrik.

Begitu secara kontinyu saya lakukan rawatan itu dan allhamdulillah satu ekor AK umur baru 3 bulan dah mulai ngeplong2 rajin, sekarang malah lagi belajar ngeroll...kalo ngeriwik mah jangan tanya...ampe bedug isya (malam) juga masih terus ngeriwik.
Dan satu ekor lagi baru tadi pagi saya dengar nembak2 ngeplong.

Memang dengan rawatan itu badan jadi agak gemuk tapi perlahan EF nya saya kurangi sekarang hanya 2 ekor cacing di pagi hari serta 1 ekor cacing tanah dimalam hari, jangkrik tetap saya berikan 1 ekor aja.

No comments: